Pendakian Gunung Sindoro 3153 Mdpl, 6-7 Februari 2010


Pendakian di tahun 2010,dengan mendaki gunung Sindoro saya ( Hamdun) beserta 4 orang teman saya yang terdiri dari Ryan Eka Putra (Ryan), Agustinus Bimo Ananto Pamungkas (Bimo), Dite Ardhian (Dite) ,dan Kibar yang berada dikota Temanggung, kami semua kumpul dikost Bimo pada pukul 08.45 am. Cuaca sangat mendukung untuk menempuh perjalanan ke Wonosobo, dan pukul 09.00 am, kami berangkat dari kost. Cuaca berubah pada saat kita sampai di daerah ungaran, cuacanya menjadi mendung dan turun hujan sangat lebat, sehingga kami menunda perjalanan sejenak di pom bensin Ungaran. Disana kami berteduh sambil menunggu hujan reda, dan mengisi bahan bakar kendaraan masing-masing. Hujanpun tak kunjung reda terpaksa kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jas ujan dari pom bensin Ungaran menuju ke Wonosobo. Sebelum sampai wonosobo kami singgah sebentar di desa sumowono, untuk beristirahat sejenak.

 
Setelah beristirahat di desa bandungan kami pun melanjutkan perjalanan, tepatnya pukul 11.00 am. Sesampainya di Temanggung hujan sempat reda, tapi tidak lama kemudian hujanpun turun. Sesampai di kec. Kledung Wonosobo kami berhenti sejenak di Pom Bensin untuk beristirahat. Dari kami berhenti jarak basecamp kurang lebih 500 m lagi.


Setelah beristirahat sejenak kamipun melanjutkan perjalanan yang kurang sebentar lagi. Tidak lama kemudian kami sampai Balai Desa Kledung. Lokasi ini ditandai dengan adanya papan nama wisata pendakian gunung Sindoro sebelum menuju basecamp kami makan siang dengan seadanya Soto Ayam dan lauknya tempe , setelah makan kamipun menuju basecame melewati gerbang jalan dan sebuah mesjid. Untuk menemukan basecamp pendakian gunung Sindoro kami lalu menyusuri jalan desa dan berbelok ke Kanan sekitar 200 meter dari gerbang jalan tadi. Posisinya di 7 20.340LS dan 110 01,944BT pada ketinggian 1375mdpl. Setiap orang yang ingin melakukan pendakian ke Sindoro wajib untuk melaporkan dan mendaftarkan dirinya di Basecamp ini, selain untuk kebutuhan statistik, juga supaya basecamp dapat memonitor pendaki yang masih berada di gunung. Kekurangan basecamp Sindoro dibanding basecamp Sumbing adalah sarana toiletnya yang tidak terurus dengan baik, ini agak menyulitkan bagi pendaki yang ingin membersihkan diri setelah melakukan pendakian.





Setelah makan siangpun kami menuju basecamp. Lalu mendaftarkan diri supaya petugas dapat memonitoring para pendaki saat di puncak, biaya pendaftaran per kepala Rp.3.000-, dan biaya penitipan montor Rp.5.000-, setelah adminitrasi selesai, kamipun mempersiapkan peralatan pendakian, berhubung masih hujan kami pun mendaki dengan memakai jas hujan. Pukul 02.00 pm kami berangkat pendakian dari basecamp. kami mulai menyusuri jalan desa yang menanjak melewati ladangan penduduk. Sindoro yang berada tepat didepan matapun sama sekali tidak kelihatan, seperti tidak ada gunung di sana, yang ada hanya hamparan awan dan kabut putih tebal seperti kapas membalut Sindoro. Tetap ada sisi baiknya yaitu kami tidak perlu menikmati sengatan matahari yang membakar kulit kita. Pemberhentian berikutnya disebut Batu Besar, tempat ini ditandai dengan sebuah pertigaan yang di tengahnya ada sebuah batu. Kita dapat mengambil jalan ke Kiri maupun ke Kanan, namun jalur yang jelas adalah ke Kiri. Batu Besar ini berada pada ketinggian 1667mdpl, posisi 7 19,437LS dan 110 01,249BT dengan jarak tempuh sekitar 2,2Km dari basecamp Sindoro. kami memerlukan waktu sekitar 1,5 jam dari basecamp ke tempat ini. Medan pendakian berubah dari jalan berbatu menjadi tanah, tetap menanjak lurus menuju Pos 1 dengan pepohonan di sisi Kiri dan Kanan jalan. Setelah 1 jam akhirnya kami tiba di pos 1 dan segera menyiapkan santap siang dengan perbekalan yang kami bawa, selain itu Kibar sedang sibuk menjahit karirnya, karena karinya sobek . kami beristirahat di Pos 1 selama lebih kurang 15 menit. Pos 1 dapat dikenali dengan adanya rerentuhan sebuah tempat berteduh beratap seng, tempat ini berada pada ketinggian 1880mdpl, posisi 7 19,079LS dan 110 00,842BT, jarak tempuh dari Batu Besar sekitar 1,2km dalam waktu 1 jam.











Setelah beristirahat kamipun melanjutkan perjalanan menuju pos 2, kali ini jalur agak berkelok melalui dua perbukitan kecil, tidak lama kemudian kami tiba di pos 2. Sebuah tempat berteduh ada di sini masih berdiri tegak hanya saja sebagian atapnya sudah tidak kelihatan lagi. Pos 2 berada pada ketinggian 1992mdpl, posisi 7 18,870LS dan 110 00,808BT, jarak tempuh dari pos 1 sekitar 600m dalam waktu sekitar 30 menit Perjalanan menuju pos 3 hari sudah mulai gelap sekitar pukul 05.45 pm, hujan masih rintik-rintik gak seperti waktu berangkat tadi. Perjalanan menuju pos 3 juga sedikit berliku-liku, melalui batu-batuan dan akar pohon. Beberapa saat kemudian kamipun keluar dari hutan, jalur sudah mulai terbuka. Hujan masih belum berhenti, kabut datang dan pergi diterpa angin silih berganti. Formasi berjalan kami terpisah 3 bagian, Bimo dan Kibar memimpin di depan, Ryan dan dite ditengah, kemudian saya di belakang . Kami tiba di pos 3 pada ketinggian 2336mdpl sekitar pukul 07.00 pm. Dari pos 2 kami menempuh jarak sekitar 1km dalam waktu 1,5 jam menuju pos 3 yang berada pada posisi 7 18,646LS dan 110 00,453BT. Menjelang pukul 07.45 malam hujan pun turun dengan derasnya, kami terpaksa mengambil keputusan untuk melanjutkan perjalanan di pos 4, kelihatannya hujan tidak akan berhenti dalam waktu dekat, maka dari itu kami menerjang hujan yang lebat, benar-benar pengalaman yang baru bagi saya pendakian dalam kondisi hujan. Perjalanan dari pos 3 menuju puncak sekitar 3 jam setengah dari pos 2, dan medan pendakian berbatu dan terjal. Setelah berjalan selama 3 jam setengah kamipun sampai di pos 4 pukul 11.45 pm, kelihatannya hujan tidak akan berhenti dalam, apalagi meneruskan perjalanan dalam hujan deras seperti itu bukanlah ide yang bagus lagi pula sudah malam kami pun sudah kecapean dan kedinginan. Sebenarnya target hari itu adalah mendirikan tenda di puncak, namun dengan adanya cuaca buruk seperti itu kami harus tetap menjaga pikiran kami tetap sehat. Malam itu kami mendirikan tenda di tengah hujan deras, ketika tenda berdiri kami harus mengeringkan air hujan yang masuk dari sela-sela kasa nyamuk tenda saya,dan segera memasukan karir kedalam tenda agar tidak kehujanan. Pagi hari pukul 05.00 am saya terbangun dan keluar dari tenda berniat untuk melihat matahari terbit, tetapi sayang matahari terbit terhalang kabut tebal jadi tidak kelihatan begitu jelas.





Perjalanan dari pos 4 hingga ke puncak diperkirakan akan menempuh jarak vertikal yang ekstrim yaitu sekitar 800m dalam jarak tempuh yang pendek, artinya tanjakan akan semakin terjal, tidak perlu dikatakan lagi karena kami telah melihatnya langsung di depan mata. Harapan kami pagi itu semoga sebelum hujan turun kami telah di dalam tenda di puncak Sumbing. Pukul 05.45 am kamipun segera menyudahi foto-foto dan kamipun bergegas mempersiapkan air aqua 2 litir untuk dibawa perjalanan kepuncak. Saat itu Ryan tidak ikut pendakian sampai puncak. Di karenakan kondisi dia kurang vit, dan Ryan pun menjaga tenda. Pukul 06.00 am, Saya, bimo, dite, kibar bergegas melanjutkan perjalanan ke puncak. Formasi berjalan kami pun terpisah 2 bagian, pertama Bimo dan Kibar dan Dite dan saya. Setelah berjalan selama 3 jam kami Sayapun berhenti dikarenakan badai datang sangat kencang sekali, waktu badai itu aq bertemu seorang pendaki dari magelang 2 orang ternyata mereka sama-sama baru mendaki G.Sindoro . Waktu itu Bimo dan Kibar sudah mencapai puncak. Setelah badai lewat Saya dan dite bersama 2 orang pendaki dari magelang melanjutkan perjalanan. Dan berjalan selama 1 jam kami sampai puncak. Subahanallah alangkah indahnya pemandangan di puncak Sindoro.









Puncak gunung Sindoro berada pada ketinggian 3155mdpl, posisi 7 18,110LS dan 109 59,848BT, jarak tempuh dari pos 3 sekitar 1,8km dalam waktu tempuh sekitar 4 jam.





Terima kasih kepada teman-teman pendakian kali ini, Tahun 2010-02-19 adalah tahun pertama MAPIASI UNDIP ( mahasiawa pencinta alam teknik sistem komputer ) malakukan pendakian di ketinggian 3155 mdpl, walapun pendakian banyak rintangan hujan&badai, MAPIASI tetep semangat untuk menaklukan gunung-gunung selanjutnya. Lestarikan gunung-gunung yang ada di Indonesia.
PESAN KAMI
MENDAKI SECARA BIJAK....
......JANGAN MENGAMBIL APAPUN KECUALI GAMBAR
JANGAN MEMBUNUH APAPUN KECUALI WAKTU....
....DON’T TAKE ANYTHING BUT PICTURES
DON;T LEAVE ANYTHING BUT TRACK....
.....DON’T KILL ANYTHING BUT TIME
SALAM LESTARI
MAPIASI UNDIP


0 komentar:

Posting Komentar

 

Terimakasih anda telah berkunjung di HAMDUN BLOG... Jangan lupa kasih komentar dan saranya Terimakasih :D

Easy Blog Tricks


© Grunge Theme Copyright by HAMDUN blog | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks